PERBEDAAN DEMOKRASI
DI INDONESIA DENGAN AUSTRALIA
Oleh :
Nama : HAYATI
N.P.M : 123042
SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN AVIASI
MANAJEMEN BANDAR UDARA
TAHUN AKADEMIK
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga
kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang bertemakan “Perbedaan Demokrasi
Indonesia dengan Australia”.
Makalah ini berisikan tentang
informasi bagaimana perbandingan antara demokrasi yang di jalankan oleh Negara
Indonesia dengan Negara Australia.
Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang bagaimana demokrasi yang di
jalan kan Australia dan perbandingannya dengan Negara kita sendiri.kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………I
DAFTAR ISI ……………………II
BAB I PENDAHULUAN ……………………1
A.LATAR BELAKANG ……………………1
B.TUJUAN ……………………2
BAB II PEMBAHASAN ……………………3
BAB III ……………………18
A.KESIMPULAN ……………………18
B.SARAN ……………………18
BAB I PENDAHULUAN
I.A.
Latar Belakang
Pengertian demokrasi barangkali
sangat sering kita dengarkan apalagi ketika kita menyaksikan berita-berita
politik. Sejak berdirinya negara Indonesia secara resmi mungkin kita mulai
mendengar istilah
demokrasi. Istilah demokrasi makin meluas penggunaanya manakala
terjadi reformasi pada tahun 1998. Sebagai sebuah politik, sistem pemerintahan
kita yang menganut sistem presidensial begitu dalam terkait dengan paham
demokrasi.
Jika kita membuka kamus besar
bahasa indonesia, kita akan melihat pengertian demokrasi sebagai sebuah
bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta memerintah
dengan perantaraan wakilnya. Biasanya pembagian wilayah kekuasaan menjadi
legislatif, eksekutif, dan yudikatif memberi justifikasi tentang sistem
pemerintahan demokratis di Indonesia.
Pengertian demokrasi lainnya adalah pandangan hidup yang mengutamakan
persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.
Namun begitu ini adalah sebuah gagasan yang barangkali dalam sistem
pemerintahan lainnya juga ada.
Dalam demokrasi terdapat
sebuah slogan yang begitu populer yaitu“pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat” hal ini sesuai dengan seperti yang disuarakan Presiden
Abraham Lincoln, presiden Amerika ke-16. Hanya saja, hal ini kemudian menjadi
pembenaran bagi pemerintahan untuk “memeras” rakyat melalui sistem
perundang-undangannya yang nota bene diambil oleh wakil rakyat. Tentu rakyat
bisa melakukan protes atau bahkan melakukan demonstrasi, namun dalam sebuah
negara yang wakil rakyatnya tidak amanah, maka hal ini barangkali akan menjadi
angin lalu saja.
Adapun
dalam tulisan ini akan dibahas mengenai perbedaaan demokrasi di Indonesia
dengan Australia. Australia merupakan Negara yang di kenal dengan benua
kanggurunya. Negara ini juga memliki system demokrasi yang berbeda dengan
Negara Indonesia.
1
I.B.TUJUAN
-
Untuk mengetahui perbedaan yang di anut demokrasi antara
Indonesia dengan Negara lain
-
Untuk mengerti bagaimana dan seperti apa demokrasi yang
dijalankan oleh Negara Australia
2
BAB
II PEMBAHASAN
II.1.Demokrasi di Indonesia
Semenjak kemerdekaan 17 agustus 1945, UUD 1945 memberikan penggambaran
bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.Dalam mekanisme kepemimpinannya
Presiden harus bertanggung jawab kepada MPR dimana MPR adalah sebuah badan yang
dipilih dari Rakyat. Sehingga secara hirarki seharusnya rakyat adalah pemegang
kepemimpinan negara melalui mekanisme perwakilan yang dipilih dalam pemilu.
Indonesia sempat mengalami masa demokrasi singkat pada tahun 1956 ketika untuk
pertama kalinya diselenggarakan pemilu bebas di indonesia, sampai kemudian
Presiden Soekarno menyatakan demokrasi terpimpin sebagai pilihan sistem
pemerintahan. Setelah mengalami masa Demokrasi Pancasila, sebuah demokrasi semu
yang diciptakan untuk melanggengkan kekuasaan Soeharto, Indonesia kembali masuk
kedalam alam demokrasi pada tahun 1998 ketika pemerintahan militer Soeharto
tumbang. Pemilu demokratis kedua bagi Indonesia terselenggara pada tahun 1999
yang menempatkan PDI-P sebagai pemenang Pemilu.
Pelaksanaan
Demokrasi di Indonesia Beserta Contohnya
Bisa dikatakan bahwa Indonesia sangat berpotensi
menjadi kiblat demokrasi di kawasan Asia, berkat keberhasilan mengembangkan dan
melaksanakan sistem demokrasi. Menurut Ketua Asosiasi Konsultan Politik Asia
Pasifik (APAPC), Pri Sulisto, keberhasilan Indonesia dalam bidang demokrasi
bisa menjadi contoh bagi negara-negara di kawasan Asia yang hingga saat ini
beberapa di antaranya masih diperintah dengan ‘tangan besi’. Indonesia juga
bisa menjadi contoh, bahwa pembangunan sistem demokrasi dapat berjalan seiring
dengan upaya pembangunan ekonomi. Ia menilai, keberhasilan Indonesia dalam
bidang demokrasi yang tidak banyak disadari itu, membuat pihak luar termasuk
Asosiasi Internasional Konsultan Politik (IAPC), membuka mata bangsa Indonesia,
bahwa keberhasilan tersebut merupakan sebuah prestasi yang luar biasa. Prestasi
tersebut juga menjadikan Indonesia sangat berpotensi mengantar datangnya suatu
era baru di Asia yang demokratis dan makmur.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono yang akrab disapa SBY menerima anugerah medali demokrasi. SBY pun memaparkan panjang lebar perjalanan demokrasi Indonesia. Menurutnya, demokrasi Indonesia merupakan jawaban terhadap skeptisme perjalanan demokrasi di negeri ini. Beliau pun mencontohkan beberapa nada skeptis yang ditujukan kepada Indonesia. 3
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono yang akrab disapa SBY menerima anugerah medali demokrasi. SBY pun memaparkan panjang lebar perjalanan demokrasi Indonesia. Menurutnya, demokrasi Indonesia merupakan jawaban terhadap skeptisme perjalanan demokrasi di negeri ini. Beliau pun mencontohkan beberapa nada skeptis yang ditujukan kepada Indonesia. 3
Pertama,
demokrasi akan membawa situasi kacau dan perpecahan. Demokrasi di Indonesia
hanyalah perubahan rezim, demokrasi akan memicu ekstrimisme dan radikalisme
politik di Indonesia.
Beliau pun menambahkan bahwa demokrasi di Indonesia menunjukkan Islam dan moderitas dapat berjalan bersama. Dan terlepas dari goncangan hebat akibat pergantian 4 kali presiden selama periode 1998-2002, demokrasi Indonesia telah menciptakan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Selain itu, Indonesia juga telah berhasil menjadi sebuah negara demokrasi terbesar di dunia dan melaksanakan pemilu yang kompleks dengan sangat sukses.
Meski pada awalnya banyak yang meragukan pelaksanaan demokrasi di Indonesia, kenyataannya demokrasi di Indonesia saat ini telah berusia 10 tahun dan akan terus berkembang. Sebagian orang pernah berpendapat bahwa demokrasi tidak akan berlangsung lama di Indonesia, karena masyarakatnya belum siap. Mereka juga pernah mengatakan bahwa negara Indonesia terlalu besar dan memiliki persoalan yang kompleks. Keraguan tersebut bahkan menyerupai kekhawatiran yang dapat membuat Indonesia chaos yang dapat mengakibatkan perpecahan.
Sementara itu, mantan wakil perdana menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang turut hadir menyebutkan bahwa demokrasi telah berjalan baik di Indonesia dan hal itu telah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan populasi 4 besar dunia yang berhasil melaksanakan demokrasi. Hal ini juga membuat Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia yang telah berhasil menerapkan demokrasi. Dia juga berharap agar perkembangan ekonomi juga makin meyakinkan sehingga demokrasi bisa disandingkan dengan kesuksesan pembangunan. Hal tersebut tentunya bisa terjadi bila demokrasi dapat mencegah korupsi dan penumpukan kekayaan hanya pada elit tertentu.
Demokrasi, menurut Anwar Ibrahim, adalah pemberian kebebasan kepada warga negara, sedangkan kegagalan atau keberhasilan ekonomi menyangkut sistem yang diterapkan.
Beliau pun menambahkan bahwa demokrasi di Indonesia menunjukkan Islam dan moderitas dapat berjalan bersama. Dan terlepas dari goncangan hebat akibat pergantian 4 kali presiden selama periode 1998-2002, demokrasi Indonesia telah menciptakan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Selain itu, Indonesia juga telah berhasil menjadi sebuah negara demokrasi terbesar di dunia dan melaksanakan pemilu yang kompleks dengan sangat sukses.
Meski pada awalnya banyak yang meragukan pelaksanaan demokrasi di Indonesia, kenyataannya demokrasi di Indonesia saat ini telah berusia 10 tahun dan akan terus berkembang. Sebagian orang pernah berpendapat bahwa demokrasi tidak akan berlangsung lama di Indonesia, karena masyarakatnya belum siap. Mereka juga pernah mengatakan bahwa negara Indonesia terlalu besar dan memiliki persoalan yang kompleks. Keraguan tersebut bahkan menyerupai kekhawatiran yang dapat membuat Indonesia chaos yang dapat mengakibatkan perpecahan.
Sementara itu, mantan wakil perdana menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang turut hadir menyebutkan bahwa demokrasi telah berjalan baik di Indonesia dan hal itu telah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan populasi 4 besar dunia yang berhasil melaksanakan demokrasi. Hal ini juga membuat Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia yang telah berhasil menerapkan demokrasi. Dia juga berharap agar perkembangan ekonomi juga makin meyakinkan sehingga demokrasi bisa disandingkan dengan kesuksesan pembangunan. Hal tersebut tentunya bisa terjadi bila demokrasi dapat mencegah korupsi dan penumpukan kekayaan hanya pada elit tertentu.
Demokrasi, menurut Anwar Ibrahim, adalah pemberian kebebasan kepada warga negara, sedangkan kegagalan atau keberhasilan ekonomi menyangkut sistem yang diterapkan.
4
Sejarah Demokrasi Indonesia
DEMOKRASI PADA PERIODE 1945-1959
Demokrasi pada masa dikenal dengan
sebutan demokrasi parlementer. Sistem parlementer yang dimulai berlaku sebulan
sesudah kemerdekaan di proklamirkan dan diperkuat dalam UUD 1945 dan 1950,
karna kurang cocok untuk indonesia. Persatuan yang dapat di galang selama
menghadapi musuh bersama dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan-kekuatan
konstuktif sesudah kemerdekaan tercapai karna lemahnya benih-benih demokrasi
sistem parlementer memberi peluang untuk dominasi partai-partai politik dan
dewan perwakilan rakyat.
Kekuatan sosial dan politik yang memperoleh saluran dan
tempat yang realisistas dalam kontelasi politik, padahal merupakan kekuatan
yang paling penting yaitu seorang presiden yang tidak mau bertindak sebagai
“Rubber stamppresident” (presiden yang membubuhi capnya belaka) dan tentara
yang karna lahir dalam repolusi merasa bertanggung jawab untuk turut
menyelesaikan persoalan-persoalan yang di hadapi oleh masyarakat indonesia pada
umumnya.
Demokrasi Pada Priode 1950-1965
Ciri-ciri priode ini adalah dominasi dari presiden.
Terbatasnya terbatasnya peranan partai politik, berkembangnya pengaruh komunis
meluasnya peranan ABRI sebagai unsur sosial politik.
Demokrasi Pada Periode 1965-1998
Perkembangan demokrasi di negara kita di tentukan
batas-batasnya tidak hanya oleh keadaan sosial, kulturia, gegrapis dan ekonomi,
tetapi juga oleh penelitian kita mengenai pengalam kita pada masa lampau kita
telah pada sampai titik dimana pada disadari bahwa badan exsekutip yang tidak
kuat dan tidak kontinyu tidak akan memerintah secara efektip sekalipun
ekonominya teratur dan sehat, tetapi kita menyadarinya pula bahwa badan
eksekutip yang kuat tetapi tidak “commited” kepada suatu perogram pembangunan
malahan mendapat kebobrokan ekonomi karna kekuasaan yang di milikinya di
sia-siakan untuk tujuan yang ada pada hakikatnya merugikan rakyat.
5
Dengan demikian secara umum dapat dijelaskan bahwa watak
demokrasi pancasila tidak berbeda dengan demokrasi pada umumnya. Karna demokrasi
pancasila memandang kedaulatan rakyat sebagai inti dari sistem demokrasi.
Karenanya rakyat mempunyai hak yang sama untuk menentukan dirinya sendiri.
Begitu pula partisipasi yang sama semua rakyat untuk itu pemerintah patit
memberikan perlindungan dan jaminan bagi warga negara dalam menjalankan hak
politik.
Demokrasi Pada Periode 1998-sekarang
Sukses atau gagalnya suatu transisi demokrasi sangat
bergantung pada 4 faktor kunci yaitu:
1. Komposisi
elite politik
2. Desain
institusi politik
3. Kultur
politik atau perubahan sikap terhadap politik dikalangan elite dan non elite
4. Peran civil
society (masyarakat madani)
Ke-4 faktor diatas itu harus di jalan secara sinergis dan
berkelindan sebagai modal untuk mengonsolidasikan demokrasi. Pengalaman
negara-negara demokrasi yang sudah established memperlihatkan bahwa
institusi-institusi demokrasi bisa tetap berfungsi walaupun jumlah pemilihannya
kecil. Karena itu untuk mengatur tingkat kepercayaan publik terhadap instusi
tidak terletakkan pada beberapa besar partisipasi politik warga yang bisa dijadikan
indikasi bahwa masyarakat memiliki kepercayaan terhadap
institus-institusdemokrasi adalah apakah partisipasi politik mereka itu
dilakukan secara suka rela atau dibayar dengan gerakan.
6
Harapan lain dalam suksesnya transaksi demokrasi indonesia
mungkin adalahpada paran sivil society(masyarakat madani) untuk mengurangi
polarisasi politik dan menciptakan kultur toleransi , transaksi demokrasi
selalu di mulai dengan jatuhnya pemerintah otoriter , seadangkan panjang
pendeknya maka maka transisi tergantung pada kemampuan rezim demokrasi baru
mengatasi problem tradisional yang menghadang . problem paling mendasar di
hadapi negara yang sedang mengalami transisi menuju demokrasi adalah ketidak
mampuan membetuk tata pemerintahan baru yang bersih, transparan dan akuntabel
akibatnya legitimasi demokrsi menjadi lemah . Tanpa legitimasi yang kuat,rezim
demokrasi baru akan kehilangan daya tariknya.
Secara historis, semakin berhasil suatu rezim dalam
menyediakan apa yang diinginkan rakyat, semakin mengakar kuat dan dalam
keyakinan mereka terhadap legitimasi demokrasi pada saat yang
sama,legitimasi juga merupakan independen rezim. Semakain kuat keyakinan
legitimasi demokrasi dan komitmen untuk mematuhi atuaran main sistem demokrasi,
semakin manjur rezim dalam merumuskan kebijakan untuk merespon persoalan yang
di hadapi masyarakat. Legitimasi demokrasi juga bisa di pengaruhai oleh
bagaimana institusidemokrasi tertentu mengartikulasi bentuk-bentuk otoritas
yang terlegitasi dan kemudian melakukan sosialisasi, penyebaran pendidikan dan
perubahan kultur sosial , performance rezim bukan hanya dinilai dari
perkembangan remormasi sosial, melainkan juga meliputi dimensi politik krusial
lain seperti kemampuan untuk mewujudkan ketertiban, memerintah secara
transparan, menegaskan hukum (Rule Of Law) dan menghargai serat
mempertahankan aturan main demokrasi.
Diatas segala-galanya yang juga di butuhkan oleh demokrasi
yang baru tumbuh seperti di negri kita adalah pengelolaan yang efektip di
bidang ekonomi, selain bidang pemerintah. Dengan demikian penerapan
demokrasi tidak saja dalam area politik, melainkan dalam bidang eonomi,sosial,
dan budaya. Jika demokrasi yang baru tumbuh dapat mengelola pembangunan ekonomi
efektif maka mereka juga dapat menata rumah tangga politik mereka dengan baik,
tetapi ketegangan-ketegangan yang segera timbulakibat pertumbuhan ekonomi bisa
jaadi juga menggerogoti stablitas demokrasi dalam jangka panjang.
Indikasi kearah terwujudnya
kehidupan demokrattis dalam area transisimenuju demokrasi di indonesia antara
lain adanya reposisi dan redifinasi TNI dalam kaitannya dengan keberadaannya
pada sebuah negara demokrasi di amandemennya pasal- pasal dalam konstitusi
negara RI (amandemen 1-IV) adanya kebebasan pers di jalankan kebebasan otonomi
daerah dan sebagainya.
7
Akan tetapi sampai saat ini
pun masih di jumpai indikasi- indikasi kembalinya kekuasaan status Quo yang
ingin memutarbalikkan arah demokrasi indonesia kembali ke periode sebelum orde
reformasi. Oleh karena itu, kondisi transisi dmokrasi di indonesia masih berada
di persampingan jalan yang belum jelas kemana arah perubahannya.
PelaksanaanDemokrasiReformasi{1998-Sekarang)SalahsatucirriNegarademokratisdebawaruleoflawadalahterselenggaranyakegiatanpemilihanumumyangbebas.Pemilihanumummerupakansaranapolitikuntukmewujudkankehendakrakyatdalamhalmemilihwakil-wakilmerekadilembagalegislatifsertamemilihpemegangkekuasaaneksekutifbaikitupresiden/wakilpresidenmaupunkepaladaerah.PemilihanumumbagisuatuNegarademokrasiberkedudukansebagaisaranauntukmenyalurkanhakasasipolitikrakyat.Dapatdikatakanpemilumerupakansyaratminimalbagiadanyademokrasi.Pemilu1955merupakanpemiluyangpertamadalamsejarahbangsaIndonesia.WaktuituRepublikIndonesiaberusia10tahun.
Bentuk-bentuk demokrasi
Secara umum
terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi
perwakilan.
Demokrasi langsung
Demokrasi
langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat memberikan suara
atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan.Dalam sistem ini, setiap rakyat
mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki
pengaruh langsung terhadap keadaan politik yang terjadi. Sistem demokrasi
langsung digunakan pada masa awal terbentuknya demokrasi di Athena dimana
ketika terdapat suatu permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh rakyat
berkumpul untuk membahasnya. Di era modern sistem ini menjadi tidak praktis
karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan mengumpulkan seluruh
rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit.Selain itu, sistem ini
menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern cenderung
tidak memiliki waktu untuk mempelajari semua permasalahan politik negara. 8
Demokrasi
perwakilan
Dalam demokrasi
perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan umum untuk menyampaikan
pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka
Prinsip-prinsip demokrasi
Rakyat dapat secara
bebas menyampaikan aspirasinya dalam kebijakan politik dan sosial.
Prinsip demokrasi
dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi dalam
konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.Prinsip-prinsip demokrasi, dapat
ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru
demokrasi". Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah:
·
Kedaulatan rakyat;
· Pemerintahan
berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;
· Kekuasaan
mayoritas;
· Hak-hak
minoritas;
· Jaminan
hak asasi manusia;
· Pemilihan
yang bebas dan jujur;
· Persamaan
di depan hukum;
· Proses
hukum yang wajar;
· Pembatasan
pemerintah secara konstitusional;
· Pluralisme
sosial, ekonomi, dan politik;
Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja
sama, dan mufakat.
9
Asas pokok demokrasi
Gagasan pokok atau
gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan hakikat manusia,
yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam hubungan
sosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat dua asas pokok demokrasi,
yaitu:
· Pengakuan
partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat
untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta
jujur dan adil; dan
· Pengakuan hakikat
dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk melindungi
hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama
2.6 Ciri-ciri pemerintahan demokratis
Pemilihan umum
secara langsung mencerminkan sebuah demokrasi yang baik.
Dalam
perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh
hampir seluruh negara di dunia.[4] Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi
adalah sebagai berikut:[4]
· Adanya keterlibatan
warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun
tidak langsung (perwakilan).
· Adanya pengakuan,
penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga negara).
· Adanya persamaan
hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
· Adanya lembaga
peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat penegakan hukum
· Adanya kebebasan
dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
10
· Adanya pers (media
massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengontrol perilaku dan
kebijakan pemerintah.
· Adanya pemilihan
umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.
· Adanya pemilihan
umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih) pemimpin negara dan
pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.
· Adanya pengakuan
terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan, dan sebagainya)
11
II.2 Demokrasi Australia
Sistem
pemerintahan Australia
Sistem pemerintahan Australia dibangun di atas tradisi
demokrasi liberal. Berdasarkan nilai-nilai toleransi beragama, kebebasan
berbicara dan berserikat, dan supremasi hukum, lembaga-lembaga Australia dan
praktik-praktik pemerintahannya mencerminkan model Inggris dan Amerika Utara.
Pada saat yang sama, mereka khas Australia.
Pemerintah yang bertanggungjawab
Salah satu demokrasi yang tertua dan
lestari di dunia, Persemakmuran Australia didirikan pada 1901 ketika bekas
koloni Inggris ini – kini enam negara bagian – sepakat untuk menjadi federasi.
Praktik dan prinsip demokrasi yang membentuk parlemen kolonial pra-federasi
(seperti ‘satu orang, satu suara’ dan hak pilih wanita) diberlakukan oleh
pemerintah federal Australia yang pertama.
Koloni Australia mewarisi tradisi pemilu dari Inggris yang mencakup hak pilih terbatas dan pemungutan suara umum dan ganda. Pelanggaran seperti suap dan intimidasi pemilih mendorong perubahan pemilihan umum. Australia mempelopori reformasi yang menopang praktik pemilu demokrasi modern.
Pada 1855, Victoria memperkenalkan pemilihan umum secara rahasia, yang menjadi terkenal di seluruh dunia sebagai ‘pemilu Australia’. Pada 1856, Australia Selatan menghapuskan persyaratan profesional dan harta serta memberi hak pilih kepada seluruh pria dewasa, kemudian pada 1892 memberi wanita dewasa hak pilih. Pada dasawarsa 1890an koloni-koloni tersebut memberlakukan prinsip satu suara per orang, menghentikan praktik pemungutan suara ganda.
Pemerintah Australia didasarkan pada parlemen yang dipilih secara populer dengan dua majelis: Dewan Perwakilan dan Senat.
Para menteri yang diangkat dari kedua majelis ini menjalankan fungsi eksekutif, dan keputusan kebijakan dibuat dalam rapat-rapat Kabinet. Selain pengumuman keputusan, diskusi Kabinet tidak disebarluaskan. Para menteri terikat oleh prinsip solidaritas Kabinet, yang sangat mencerminkan model Inggris yakni Kabinet bertanggungjawab kepada parlemen.
Walaupun Australia adalah bangsa yang merdeka, Ratu Elizabeth II dari Inggris secara resmi juga merupakan Ratu Australia. Ratu menunjuk Gubernur Jenderal (atas saran dari Pemerintah Australia terpilih) untuk mewakilinya.
12
Koloni Australia mewarisi tradisi pemilu dari Inggris yang mencakup hak pilih terbatas dan pemungutan suara umum dan ganda. Pelanggaran seperti suap dan intimidasi pemilih mendorong perubahan pemilihan umum. Australia mempelopori reformasi yang menopang praktik pemilu demokrasi modern.
Pada 1855, Victoria memperkenalkan pemilihan umum secara rahasia, yang menjadi terkenal di seluruh dunia sebagai ‘pemilu Australia’. Pada 1856, Australia Selatan menghapuskan persyaratan profesional dan harta serta memberi hak pilih kepada seluruh pria dewasa, kemudian pada 1892 memberi wanita dewasa hak pilih. Pada dasawarsa 1890an koloni-koloni tersebut memberlakukan prinsip satu suara per orang, menghentikan praktik pemungutan suara ganda.
Pemerintah Australia didasarkan pada parlemen yang dipilih secara populer dengan dua majelis: Dewan Perwakilan dan Senat.
Para menteri yang diangkat dari kedua majelis ini menjalankan fungsi eksekutif, dan keputusan kebijakan dibuat dalam rapat-rapat Kabinet. Selain pengumuman keputusan, diskusi Kabinet tidak disebarluaskan. Para menteri terikat oleh prinsip solidaritas Kabinet, yang sangat mencerminkan model Inggris yakni Kabinet bertanggungjawab kepada parlemen.
Walaupun Australia adalah bangsa yang merdeka, Ratu Elizabeth II dari Inggris secara resmi juga merupakan Ratu Australia. Ratu menunjuk Gubernur Jenderal (atas saran dari Pemerintah Australia terpilih) untuk mewakilinya.
12
Gubernur Jenderal memiliki kekuasaan yang luas,tetapi
berdasarkan konvensi hanya bertindak atas saran para menteri dalam hampir semua
urusan.
UUD tertulis
Seperti Amerika Serikat namun berbeda dengan Inggris,
Australia memiliki undangundang dasar tertulis. UUD Australia merumuskan
tanggung jawab pemerintah federal, yang mencakup hubungan luar negeri,
perdagangan, pertahanan dan imigrasi. Pemerintah negara bagian dan teritori
bertanggungjawab atas semua urusan yang tidak dilimpahkan kepada Persemakmuran,
dan mereka juga mematuhi prinsip pemerintah yang bertanggungjawab. Di negara
bagian, Ratu diwakili oleh seorang Gubernur untuk setiap negara bagian.
Pengadilan Tinggi Australia menangani sengketa antara Persemakmuran dan negara bagian. Banyak keputusan pengadilan memperluas kekuasaan dan tanggung jawab konstitusional pemerintah federal.
UUD Australia hanya dapat diubah dengan persetujuan pemilih melalui suatu referendum nasional di mana seluruh orang dewasa yang masuk dalam daftar pemilih harus ikut serta.
Rancangan undang-undang yang berisi amandemen pertama-tama harus disahkan oleh kedua majelis parlemen tersebut atau, dalam situasi tertentu saja, hanya oleh salah satu majelis parlemen. Setiap perubahan UUD harus disetujui oleh mayoritas ganda – mayoritas pemilih nasional dan mayoritas pemilih di mayoritas negara bagian (sekurangnya empat dari enam negara bagian). Jika satu atau bebeberapa negara bagian tertentu terkena dampak isi referendum tersebut, mayoritas pemilih di negara-negara bagian tersebut juga harus menyetujui perubahan tersebut. Ini sering disebut dengan kaidah ‘tiga mayoritas’.
Ketentuan mayoritas ganda membuat perubahan UUD menjadi sulit. Sejak federasi berdiri pada 1901, hanya delapan dari 44 usulan amandemen UUD yang disetujui.
Pemilih pada umumnya enggan mendukung apa yang mereka pandang sebagai peningkatan kekuasaan pemerintah federal.
Negara bagian dan teritori juga boleh menyelenggarakan referendum.
Pengadilan Tinggi Australia menangani sengketa antara Persemakmuran dan negara bagian. Banyak keputusan pengadilan memperluas kekuasaan dan tanggung jawab konstitusional pemerintah federal.
UUD Australia hanya dapat diubah dengan persetujuan pemilih melalui suatu referendum nasional di mana seluruh orang dewasa yang masuk dalam daftar pemilih harus ikut serta.
Rancangan undang-undang yang berisi amandemen pertama-tama harus disahkan oleh kedua majelis parlemen tersebut atau, dalam situasi tertentu saja, hanya oleh salah satu majelis parlemen. Setiap perubahan UUD harus disetujui oleh mayoritas ganda – mayoritas pemilih nasional dan mayoritas pemilih di mayoritas negara bagian (sekurangnya empat dari enam negara bagian). Jika satu atau bebeberapa negara bagian tertentu terkena dampak isi referendum tersebut, mayoritas pemilih di negara-negara bagian tersebut juga harus menyetujui perubahan tersebut. Ini sering disebut dengan kaidah ‘tiga mayoritas’.
Ketentuan mayoritas ganda membuat perubahan UUD menjadi sulit. Sejak federasi berdiri pada 1901, hanya delapan dari 44 usulan amandemen UUD yang disetujui.
Pemilih pada umumnya enggan mendukung apa yang mereka pandang sebagai peningkatan kekuasaan pemerintah federal.
Negara bagian dan teritori juga boleh menyelenggarakan referendum.
13
Kedaulatan parlementer
UUD Australia menjabarkan kekuasaan pemerintah dalam tiga
bagian – legislatif, eksekutif dan yudikatif – tetapi menegaskan bahwa anggota
legislatif harus juga anggota eksekutif. Pada kenyataannya, parlemen
mendelegasikan wewenang penyusunan undang-undang yang luas kepada eksekutif.
Pemerintah dibentuk di Dewan Perwakilan Rakyat oleh partai yang mampu meraih mayoritas di majelis tersebut.
Partai minoritas seringkali menjadi penyeimbang kekuasaan di Senat, yang berfungsi sebagai majelis kaji ulang keputusan-keputusan pemerintah. Para senator dipilih untuk masa bakti enam tahun, dan dalam satu pemilihan umum biasa hanya separuh senator yang menghadapi pemilih.
Di semua parlemen Australia, pertanyaan dapat diajukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan menerapkan giliran yang ketat antara pertanyaan pemerintah dan Oposisi kepada para menteri selama Waktu Tanya- Jawab. Oposisi menggunakan pertanyaan untuk mencecar pemerintah. Pemerintahan memberi kesempatan kepada para menteri untuk menjelaskan kebijakan dan tindakan pemerintah secara positif, atau untuk menyerang Oposisi.
Apa pun yang diucapkan di parlemen dapat disebarluaskan dengan berimbang dan akurat tanpa kekhawatiran akan tuntutan pencemaran nama baik. Keriuhan Waktu Tanya-Jawab dan debat parlemen disiarkan dan diberitakan secara luas. Ini membantu membangun reputasi debat publik yang tangguh di Australia, dan berfungsi sebagai kendali informal atas kekuasaan eksekutif.
Pemerintah dibentuk di Dewan Perwakilan Rakyat oleh partai yang mampu meraih mayoritas di majelis tersebut.
Partai minoritas seringkali menjadi penyeimbang kekuasaan di Senat, yang berfungsi sebagai majelis kaji ulang keputusan-keputusan pemerintah. Para senator dipilih untuk masa bakti enam tahun, dan dalam satu pemilihan umum biasa hanya separuh senator yang menghadapi pemilih.
Di semua parlemen Australia, pertanyaan dapat diajukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan menerapkan giliran yang ketat antara pertanyaan pemerintah dan Oposisi kepada para menteri selama Waktu Tanya- Jawab. Oposisi menggunakan pertanyaan untuk mencecar pemerintah. Pemerintahan memberi kesempatan kepada para menteri untuk menjelaskan kebijakan dan tindakan pemerintah secara positif, atau untuk menyerang Oposisi.
Apa pun yang diucapkan di parlemen dapat disebarluaskan dengan berimbang dan akurat tanpa kekhawatiran akan tuntutan pencemaran nama baik. Keriuhan Waktu Tanya-Jawab dan debat parlemen disiarkan dan diberitakan secara luas. Ini membantu membangun reputasi debat publik yang tangguh di Australia, dan berfungsi sebagai kendali informal atas kekuasaan eksekutif.
14
Kekerapan pemilihan umum
Pemilihan umum nasional harus diselenggarakan dalam jangka
waktu tiga tahun sejak sidang pertama parlemen federal yang baru. Masa bakti
rata-rata parlemen sekitar dua setengah tahun. Pada praktiknya, pemilihan umum diadakan
ketika Gubernur Jenderal menyetujui permintaan dari Perdana Menteri, yang
memilih tanggal pemilihan umum.
Partai yang berkuasa berganti rata-rata setiap lima tahun sejak federasi berdiri pada 1901, akan tetapi masa bakti pemerintah sangat bervariasi. Partai Liberal memimpin koalisi dengan masa bakti paling lama — 23 tahun — dari 1949 hingga 1972. Sebelum Perang Dunia II, beberapa pemerintahan bertahan kurang dari satu tahun, tetapi sejak 1945 hanya terjadi tujuh kali pergantian pemerintahan.
Partai yang berkuasa berganti rata-rata setiap lima tahun sejak federasi berdiri pada 1901, akan tetapi masa bakti pemerintah sangat bervariasi. Partai Liberal memimpin koalisi dengan masa bakti paling lama — 23 tahun — dari 1949 hingga 1972. Sebelum Perang Dunia II, beberapa pemerintahan bertahan kurang dari satu tahun, tetapi sejak 1945 hanya terjadi tujuh kali pergantian pemerintahan.
Pemungutan suara
Seluruh warga negara yang berusia di atas 18 tahun wajib
memberikan suaranya dalam pemilihan umum pemerintah federal atau negara bagian,
dan kemangkiran dari pemilu dapat berujung pada denda atau tuntutan pidana.
Partai
Seperti halnya di negara lain,
partai politik Australia dan kegiatan internalnya umumnya tidak diatur, namun
disiplin internal partai sangat ketat. Australia memiliki sistem resmi
pendaftaran partai dan pelaporan kegiatan partai melalui Komisi Pemilihan
Australia dan komisi setara di tingkat negara bagian dan teritori.
Australia memiliki empat partai politik utama. Partai Buruh Australia (ALP) adalah partai sosial demokrat yang didirikan oleh gerakan buruh Australia. ALP telah berkuasa sejak akhir 2007. Partai Liberal adalah partai sayap kanan tengah. Partai Nasional Australia, sebelumnya Partai Negeri, adalah partai konservatif yang mewakili kepentingan pedesaan. Partai Hijau Australia adalah partai sayap kiri dan lingkungan.
Partai politik utama Australia memiliki tata cara terstruktur untuk melibatkan anggota mereka dalam pengembangan kebijakan partai atas isu tertentu. Politisi terpilih jarang yang menentang partai mereka di parlemen.
Meskipun para komentator Australia mengamati bahwa pemilihan umum semakin bersifat ‘presidensial’ dalam arti beberapa metode kampanye Amerika telah digunakan, struktur dasar sistem Australia cenderung menekankan posisi kebijakan daripada kepribadian perorangan politisi. 15
Seperti halnya di negara demokrasi lainnya, biaya kampanye pemilu dan sumber dana kegiatan politik menjadi isu di Australia. Sejak 1984, sistem pendanaan publik (dikelola oleh Komisi Pemilihan Umum Australia) dan keterbukaan kampanye pemilihan umum telah diterapkan. Partai harus meraih sedikitnya 4 persen dari suara yang sah dalam pemilihan yang mereka ikuti untuk menerima dana publik.
Partai-partai harus mengungkapkan pengeluaran kampanye dan sumber-sumber sumbangan di atas batas yang sudah ditentukan.
Calon perorangan juga harus mengungkapkan sumber sumbangan di atas batas tertentu. Partai dan perorangan yang mengikuti pemilihan umum tidak secara berturut-turut harus mengungkapkan hadiah dan sumbangan yang diterima di selang kampanye.
Australia memiliki empat partai politik utama. Partai Buruh Australia (ALP) adalah partai sosial demokrat yang didirikan oleh gerakan buruh Australia. ALP telah berkuasa sejak akhir 2007. Partai Liberal adalah partai sayap kanan tengah. Partai Nasional Australia, sebelumnya Partai Negeri, adalah partai konservatif yang mewakili kepentingan pedesaan. Partai Hijau Australia adalah partai sayap kiri dan lingkungan.
Partai politik utama Australia memiliki tata cara terstruktur untuk melibatkan anggota mereka dalam pengembangan kebijakan partai atas isu tertentu. Politisi terpilih jarang yang menentang partai mereka di parlemen.
Meskipun para komentator Australia mengamati bahwa pemilihan umum semakin bersifat ‘presidensial’ dalam arti beberapa metode kampanye Amerika telah digunakan, struktur dasar sistem Australia cenderung menekankan posisi kebijakan daripada kepribadian perorangan politisi. 15
Seperti halnya di negara demokrasi lainnya, biaya kampanye pemilu dan sumber dana kegiatan politik menjadi isu di Australia. Sejak 1984, sistem pendanaan publik (dikelola oleh Komisi Pemilihan Umum Australia) dan keterbukaan kampanye pemilihan umum telah diterapkan. Partai harus meraih sedikitnya 4 persen dari suara yang sah dalam pemilihan yang mereka ikuti untuk menerima dana publik.
Partai-partai harus mengungkapkan pengeluaran kampanye dan sumber-sumber sumbangan di atas batas yang sudah ditentukan.
Calon perorangan juga harus mengungkapkan sumber sumbangan di atas batas tertentu. Partai dan perorangan yang mengikuti pemilihan umum tidak secara berturut-turut harus mengungkapkan hadiah dan sumbangan yang diterima di selang kampanye.
Hubungan antar tingkat tingkat
pemerintahan
Parlemen negara bagian tunduk kepada UUD nasional dan
konstitusi negara bagian. Hukum federal mengalahkan hukum negara bagian yang
tidak selaras dengannya.
Dalam praktiknya, kedua tingkat pemerintahan bekerja sama dalam banyak bidang di mana negara bagian dan teritori secara resmi bertanggungjawab, seperti pendidikan, transportasi, kesehatan dan penegakan hukum. Pajak penghasilan ditetapkan secara federal, dan debat antar tingkat pemerintahan mengenai akses ke penerimaan dan fungsi pengeluaran yang tumpang tindih adalah corak permanen politik Australia. Lembaga pemerintah daerah dibentuk melalui perundang-undangan di tingkat negara bagian dan teritori.
Dewan Pemerintahan Australia (COAG) adalah forum untuk memprakarsai, mengembangkan dan menerapkan reformasi kebijakan nasional yang menuntut tindakan kerja sama antar tiga tingkat pemerintahan: nasional, negara bagian atau teritori, dan daerah. Sasarannya mencakup penanganan isu besar dengan kerja sama dalam reformasi struktural pemerintah dan reformasi untuk mencapai ekonomi nasional yang terintegrasi dan efisien serta pasar tunggal nasional.
Dalam praktiknya, kedua tingkat pemerintahan bekerja sama dalam banyak bidang di mana negara bagian dan teritori secara resmi bertanggungjawab, seperti pendidikan, transportasi, kesehatan dan penegakan hukum. Pajak penghasilan ditetapkan secara federal, dan debat antar tingkat pemerintahan mengenai akses ke penerimaan dan fungsi pengeluaran yang tumpang tindih adalah corak permanen politik Australia. Lembaga pemerintah daerah dibentuk melalui perundang-undangan di tingkat negara bagian dan teritori.
Dewan Pemerintahan Australia (COAG) adalah forum untuk memprakarsai, mengembangkan dan menerapkan reformasi kebijakan nasional yang menuntut tindakan kerja sama antar tiga tingkat pemerintahan: nasional, negara bagian atau teritori, dan daerah. Sasarannya mencakup penanganan isu besar dengan kerja sama dalam reformasi struktural pemerintah dan reformasi untuk mencapai ekonomi nasional yang terintegrasi dan efisien serta pasar tunggal nasional.
16
COAG terdiri dari perdana menteri,
perdana menteri negara bagian, ketua menteri teritori, dan presiden Asosiasi
Pemerintah Daerah Australia.
Selain itu, dewan menteri (terdiri dari menteri nasional, negara bagian dan teritori, dan bila relevan, perwakilan pemerintah daerah dan pemerintah Selandia Baru dan Papua Nugini) bertemu secara teratur untuk mengembangkan dan menerapkan tindakan antar-pemerintah di bidang-bidang kebijakan khusus.
Selain itu, dewan menteri (terdiri dari menteri nasional, negara bagian dan teritori, dan bila relevan, perwakilan pemerintah daerah dan pemerintah Selandia Baru dan Papua Nugini) bertemu secara teratur untuk mengembangkan dan menerapkan tindakan antar-pemerintah di bidang-bidang kebijakan khusus.
Fakta-fakta kunci
- Persemakmuran Australia didirikan pada 1901 ketika bekas koloni Inggris ini – sekarang enam negara bagian – sepakat untuk mendirikan federasi.
- Walaupun Australia merupakan negara demokrasi parlementer yang merdeka penuh, Ratu Elizabeth II dari Inggris secara resmi juga merupakan Ratu Australia.
Seluruh warga negara yang
berusia di atas 18 tahun harus memberikan suaranya baik pada pemilihan umum
pemerintah federal maupun negara bagian
17
BAB
III PENUTUP
A.Kesimpulan
Bentuk sistem pemerintahan
apapun yang dijalankan dalam suatu negara tersebut bisa dikategorikan sebagai
negara yang memiliki pemerintahan demokratis apabila bisa menampung aspirasi
dari masyarakatnya serta membawa kearah yang lebihbaik dengan dukungan masyarakatnya
juga. Sistem perlementer yang ada di
Australia sudahcukup menggambarkan bentuk demokrasi pada porsi yang tepat.
Dimana pada level Ke-Negaraan
masing-masing beserta latar belakang sejarah negara danperkembangannya, masing-masing terdapat juga efisiensi
proporsionalitas suatu sistem teruji,
karena fakta menunjukkan bahwa keberhasilan dan pengakuan internasional baik
melalui sistem politik maupun eksistensi negara itu sendiri.Karena dengan adanya perwakilan rakyat yang
dipilih secara sah dan legal yang duduk di kursi pemerintahan.
B.
Saran
Sudah sepantasnya kita sebagai Negara yang berdemokrasi bisa menghargai pendapat orang lain. Kita sebagai warga Negara harus ikut menciptakan Negara yang berdemokrasi. Kelebihan dan kekurangan pada masing-masing masa demokrasi tersebut pada dasarnya bisa memberkan pelajaran berharga bagi kita. Harapan dari adanya demokrasi yang mulai tumbuh adalah ia memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kemaslahatan umat dan juga bangsa. Tidak han yaitu,demokrasi diharapkan mampu menjadikan Negara kuat. Demokrasi dinegara yang tidak kuat akan mengalami masa transisi yang panjang. Dan ini sangat merugikan bangsa dan negara. Demokrasi dinegara kuat akan berdampak positif bagi rakyat. Sedangkan demokrasi dinegara berkembang seperti Indonesia tanpa menghasilkan Negara yang kuat justru tidak akan mampu mensejahterakan rakyatnya. Demokrasi diIndonesia memberikan harapan akan tumbuhnya masyarakat baru yang memiliki kebebasan berpendapat, berserikat, berumpul, berpolitik dimana masyarakat mengharap adanya iklim ekonomi yang kondusif. Untuk menghadapi tantangan dan mengelola harapan ini agar menjadi kenyataan dibutuhkan kerjasama antar kelompok dan partai politik agar demokrasi bisa berkembang kearah yang lebih baik.